Jalan Raya

peta-jalan-jabar

Recycling

( Bimbingan CMRFB )

Umum

Recycling menurut kamus diartikan sebagai proses daur ulang dengan memanfaatkan bahan bekas untuk diolah menjadi barang baru yang memiliki nilai guna.

Dalam perkembangannya dalam teknologi jalan, proses ini turut mengilhami dalam pemakaian bahan-bahan / material “Bekas” jalan untuk diolah kembali menjadi bahan “Baru”.

Yang melatar belakangi ide tersebut diantaranya adalah :

Semakin menipisnya ketersediaan material aggregat ( bahan tambang ), kalaupun ada harganya sudah semakin tinggi dan untuk memperolehnya cenderung merusak lingkungan.

Semakin langkanya ketersediaan aspal, dan saat ini harganya mahal

Material yang “tertanam” di badan jalan sudah cukup tebal dan tidak perlu dipertebal lagi untuk sekedar memperbaiki lapis permukaannya.

Prinsip dari proses ini adalah memanfaatkan material jalan yang ada yang (dianggap) sudah tidak memiliki nilai struktur untuk diolah dan ditambah bahan additive sehingga dapat dipergunakan kembali dengan nilai structura yang lebih tinggi.

Tahapan Proses terdiri dari :

Material jalan lama dikupas dengan ketebalan tertentu ( didasarkan pada kebutuhan nilai struktur yang diperlukan )

Bahan garukan diolah kembali dengan menambah additive diantaranya semen ( komposisi ditentukan setelah ada pengujian ).

Bahan tersebut dihampar lagi dan dipadatkan serta difungsikan sebagai lapisan di bawah lapis permukaan

Jenis Daur Ulang

Daur Ulang dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

Daur ulang campuran dingin ( cold mix recycling ):

· CTRB ( Cement Treated Recycling Base ),

· CTRSB ( Cement Treated Recycling Sub Base )

Cold mix recycling ini bisa dengan menambah semen dan pengikat aspal emulsi atau pengikat foam bitumen biasa disebut CMRFB ( Cold Mix Recycling by Foam Bitumen ) Base.

Daur ulang campuran panas ( hot mix recycling ):

Daur ulang bahan garukan yang dipanaskan kembali di AMP

Bahan Garukan

· RAP ( Reclamed Asphalt Pavement )yaitu hasil garukan ( milling ) yang mengandung bahan pengikat.

· RAM ( Reclaimed Aggregate Material ) yaitu agregat hasil garukan tanpa bahan pengikat

Daur Ulang Campuran Dingin Dengan Bitumen Foam.

Daur ulang campuran dingin dengan foam bitumen ( CMRFB )

Bahan

Lapis aspal lama melalui penggarukan ( cold milling ) yang disebut RAP, dicampur dengan menggunakan Foam Bitumen ( 2% s/d 3% ) dan Semen ( 1% s/d 2% )

Penggunaan Bahan Garukan RAP berkisar antara 70 s/d 100 %

Bahan Agregat Baru ( bila diperlukan ) harus memenuhi persyaratan agregat

Foam Bitumen ( Busa Aspal ) terjadi ketika sejumlah air dingin didespersikan pada aspal panas dengan suatu tekanan udara yang menimbulkan bertambahnya luas permukaan dan menurunnya viskositas aspal secara signifikan.

Formula Campuran Rancangan ( Design Mix Formula )

· Ukuran nominal maksimum partikel

· Sumber – sumber agregat baru ( bila digunakan )

· Persentase setiap fraksi agregat baru ( bila digunakan ) yang akan digunakan.

· Persentase filler

· Jenis aspal, expansion ratio dan half life.

· Gradasi gabungan RAP dan agregat baru ( bila digunakan )

· Kadar air pembentuk foam

· Kadar air campuran

· Kadar foam bitumen dalam campuran

Dari hasil percobaan di laboratorium dengan Alat WLB10

dengan variasi composisi foamed bitumen, dan setelah dites,

Di dapatkan misalnya : FB = 2,5%, RAP = 90%, CA = 10%, PC = 1 %.

Inilah yang merupakan Job Mix Formula yang dipakai sebagai pedoman pelaksanaan dengan alat Intelligent control ( on board computer ) yang ada didalam alat Recyling, in place.

Peralatan

CTRB : Alat Milling, Recycler, Cement distributor, Grader, Truk pengangkut, Tangki air, dan Pemadat : sheepfoot roller, vibro karet & besi, PTR.

CMRFB: Recycler, Cement distributor ( bisa manual ), Grader,Truk pengangkut, Tangki air, Tangki aspal, dan

Pemadat : PTR, vibro karet & besi, ( Berat statis pemadat getar 20 ton karena tebal padat 20 cm ).

Pelaksanaan

Ketebalan CMRFB = 20 cm dilaksanakan dengan perbandingan material

90% RAP + 10% CA + 1% Cement + 2,5 % Foam Bitumen

Pada setiap panjang 5 meter, dan lebar 3 meter, ditebarkan PC 1 sak

Pemadatan hamparan:

Pemadatan awal dengan roda karet 1 passing

Pemadatan ke dua dengan vibro 20 t, getar keras 4 passing

Perataan hamparan dengan grader

Pembasahan hasil perataan untuk mengembalikan pada kadar air OMC

Pemadatan ke tiga dengan vibro 20 t, getar kecil 1 passing

Pemadatan terakhir dengan alat pemadat roda karet 1 passing

Gambar dibawah ini adalah setelah pemadatan kedua

Alat lab pembentuk foam namanya WLB 10:

Berikut adalah Foto -Foto yang…………….